Ujian hidup terasa bertubi-tubi bagi Ibu Seneng Riyanti saat itu.

Setelah terkena PHK dari sebuah perusahaan konveksi tempatnya bekerja, Ibu Seneng mau tidak mau harus menganggur di rumah. Keluarga pun akhirnya hanya mengandalkan gaji dari suaminya yang seorang security pabrik.

Sedih belum usai, ujian hidup selanjutnya pun tiba. Tidak beberapa lama, suami Ibu Seneng jatuh sakit dan membuatnya tidak bisa bekerja. Kondisi ekonomi Ibu Seneng dan keluarganya jadi ambruk. Sedih dan bin

Mas Agung pernah hampir putus asa karena kesulitan mencari kerja. Kondisi keuangan semakin sulit sementara kebutuhan dirinya dan keluarga terus bertambah mendorong mas Agung untuk "ubet" dan mencoba membuka angkringan, 17 tahun lalu.

Bermodalkan niat kuat serta pinjaman modal usaha di KSP Sarana Bhakti untuk membuka angkringan tersebut, menjadikan Mas Agung kini lebih tenang menjalani hidup karena kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Bahkan sedikit demi sedikit Mas Agung dan keluarga telah

Tahun baru menjadi harapan baru bagi Ibu Sugiyarti. Setelah di tahun 2021 banyak mengalami hal sedih dan terasa berat, kini Bu Sugiyarti mulai optimis kembali menghadapi tantangan hidup.

Jika sebelumnya kiosnya sering terlihat lengang efek dari pandemi, kini kembali terlihat para pelanggan sesekali berbelanja kembali.

Kiosnya pun terlihat mulai dipenuhi dagangan. Sedikit demi sedikit Ibu Sugiyarti bangkit.

Bahkan saat ini ia mengatakan ingin menyapa dengan ramah para sedulur