Bu Sumarni adalah Salah satu pelaku UMKM di sekitar pasar Bulu Semarang yang menjual produk berupa ayam penyet dan ayam crispy. Ibu setengah baya ini hampir saja kehilangan mata pencahariannya.

Bagaimana tidak? Jika selama ini jualannya laris manis dengan rata-rata puluhan bahkan pernah hingga ratusan porsi ayam terjual, tiba-tiba hanya laku belasan bahkan di bawah itu. Padahal seperti yang kita tahu, menu ayam ini termasuk lauk segala aliran kepercayaan perkulineran Indonesia.

Tentu kita tahu dari warga New York sampai warga Bulu Stalan pasti pernah makan berlaukan ayam goreng tepung itu. Sudah tentu, selain karena ayam adalah menu pamungkas, harganya juga tergolong paling terjangkau di antara menu perdagingan lainnya.

Namun kondisi ideal itu tidak berlaku bagi Ibu Sumarni. Pemilik produk dengan nama BFC alias Bulu Fried Chicken ini sempat masuk masa "kritis". Penjualannya anjlok, omzetnya merosot tajam, bahkan sering kali harus tombok.

Musabab utamanya tentu kita tahu bersama, pandemi. Ya, pandemi ini memang memberikan dampak luar biasa tidak hanya bagi perekonomian nasional bahkan juga ke pedagang lokal.

Itulah yang membuat Bu Sumarni nyaris gulung tikar dan kehilangan mata pencahariannya.

Namun ada hal menarik. Ketika sudah merasa "mentok" dan hampir memutuskan untuk tutup permanen, tiba-tiba Bu Sumarni malah terbesit ide membuka cabang di tempat lain sekaligus berjualan aneka makanan di pujasera pasar Bulu setiap paginya. Sebuah pemikiran berani dan out of the box.

Saat ini Bu Sumarni telah memiliki dua tempat berjualan BFC dan satu tempat berjualan anekan makanan di pujasera pasar Bulu Semarang.

Kini, pelan-pelan Bu Sumarni kembali menyisihkan pundi-pundi keuntungannya untuk ditabung sekaligus membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Bagi sedulur sekalian yang juga ingin mendukung Bu Sumarni terus berjualan demi membantu menafkahi keluarganya, yuk coba beli dagangannya. Bisa langsung datang ke lokasi atau cari di aplikasi ojol dengan nama toko/makanan Bulu Fired Chicken.

Link : ID KSP Sarana Bhakti